Kamis, 16 Februari 2012

MOBIL DINAS: Mahasiswa tolak mobil baru DPRD Garut

GARUT: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam, Kamis, melakukan aksi penolakan terhadap rencana pengadaan 16 mobil baru untuk anggota DPRD setempat.
Aksi dilakukan karena pengadaan mobil itu dinilai tidak mementingkan rakyat. Aksi digelar di Jalan Patriot, depan pintu gerbang kantor DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ketua Hima Persis Kabupaten Garut, Muhammad Ryan Alviana, dalam orasinya menyatakan, prihatin ketika masyarakat Garut masih banyak yang terpuruk, para anggota DPRD justru ingin membeli mobil dinas baru dengan dana dari APBD sebesar Rp3,6 miliar.
Keinginan para anggota DPRD tersebut, menurut Ryan, telah membuat rakyat kecewa yang mengharapkan perhatian dari pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan serta infrastruktur yang layak.
“Kepada siapa lagi rakyat percaya, jika DPRD sebagai representasi rakyat sudah tidak peduli dengan rakyatnya,” kata Ryan.
Menurut dia, pengajuan pengadaan mobil dinas baru untuk meningkatkan kinerja para anggota DPRD merupakan alasan yang tidak masuk akal dan tidak wajar.
Upaya meningkatkan kinerja anggota DPRD, kata Ryan, tidak dapat diukur dengan fasilitas mewah melainkan dengan mental dan integritas sebagai anggota DPRD untuk mengabdikan diri kepada rakyat.
“Pembelian mobil dinas DPRD Garut, kami pandang tidak efektif, efesien dan tepat sasaran jika dikaitkan dengan kinerja DPRD. Yang ada malah pemborosan anggaran,” kata Ryan.
Aksi mahasiswa Persis Kabupaten Garut tersebut sebelumnya digelar di bunderan Jalan Simpang Lima Garut Kota dengan menggelar orasi dan menyebarkan selebaran kertas penolakan pembelian mobil dinas baru.
Sebagian mahasiswa lainnya membawa kotak kardus meminta sumbangan kepada masyarakat untuk membantu pendanaan membeli mobil mewah anggota DPRD.
Selanjutnya, mahasiswa melakukan konvoi menuju gedung DPRD yang sedang berlangsung Sidang Paripurna HUT Garut ke-199 yang dihadiri seluruh anggota DPRD, bupati maupun pejabat birokrasi lainnya.
Mahasiswa tersebut tidak bisa masuk menemui anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasi penolakan pembelian mobil dinas karena dihadang aparat kepolisian.
Akhirnya, para mahasiswa hanya melakukan orasi di luar gerbang kantor DPRD dan meminta Ketua DPRD Ahmad Badjuri maupun perwakilan anggota DPRD menemui para mahasiswa untuk menjelaskan alasan pembelian mobil dinas.
Namun permintaan mahasiswa tersebut tidak dikabulkan karena seluruh jajaran anggota DPRD sedang mengikuti rapat paripurna.(yri)


sumber: http://bisnis-jabar.com/index.php/2012/02/mobil-dinas-mahasiswa-tolak-mobil-baru-dprd-garut/

Tidak ada komentar: