Stadion Siliwangi, 28 Oktober 2011 saat peringatan hari Sumpah Pemuda ke 83 yang dihadiri Wapres Boedioneo, Menpora Andi, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan serta Pangdam III Siliwangi, Muhammad Munir dan Kapolda Jabar Irjen Putut Eko Bayuseno, dikejutkan oleh aksi seorang mahasiswa yang berlari dari tribun undangangan menuju lapangan serta membentangkan poster karton bertuliskan “Sumpah Serapah 28 Oktober 2011, Mengutuk korupsi para pejabat yang tak amanah, mengutuk presiden dan wapres yang tidak mensejahterakan rakyat”.
Mahasiswa yang aktif sebagai ketua Hima Persis Jabar itu pun dikejar-kejar oleh tiga orang sampai tujuh orang paspampres. Dengan beringas dan kasarnya –seperti anjing kelaparan- pasukan paspampres itu melumat Kang Iqbal dengan tendangan dan pukulan. Seolah Kang Iqbal adalah teroris yang membawa bom.
Apa yang dilakukan Kang Iqbal tergolong nekat. Tetapi bukan tanpa tujuan, yang dilakukan mahasiswa S1 Tafsir Hadits Uin ini adalah untuk “memberikat peringatan” kepada para pejabat di lingkaran kekuasaan yang korup serta tidak mensejahterakan rakyat. Semata-mata memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat.
Dengan senyum sinis -licik- wapres seperti mengamini tindakan paspampres yang mengeroyok seorang rakyat biasa yang menuntut hak-hak rakyat banyak. Seperti tidak peduli, atau “emang gue pikirin” kemudian kang iqbal diseret menuju ke luar stadion. Seolah perbuatannya menyampaikan aspirasi adalah sebuah tindakan ilegal yang patut ditindak tegas bahkan kasar.
Seperti yang disampaikan Kang Iqbal di wawancara eksklusif tvone, ia mengatakan bahwa tindakannya didasari oleh kekesalan yang terakumulasi melihat kondisi bangsa yang carut marut. Hati rakyat mana yang tak sakit, melihat alam kekayaan Indonesia dikeruk, namun perut mereka kelaparan. Siapa yang menikmati? Gayus Tambunan, Partai Politik atau Kroni Presiden?!
Setelah ditahan semalam di Mapolrestabes Bandung, akhirnya pada hari Sabtu 29 Oktober 2011, Kang Ikbal dibebaskan. Diiringi cacian dan fitnah seperti: “Iqbal sakit jiwa atau Kang Iqbal mencoreng nama baik Bandung”
Peristiwa ini mewarnai Hari Sumpah Pemuda, setidaknya jauh diatas semua itu, Kang Ikbal memberikan spirit bagi kaum marjinal Indonesia, yang bosan melihat para penguasa hanya memperingati hari Sumpah Pemuda sebagai sebuah seremonial belaka! Kang Iqbal dan Hima Persis serta semua elemen rakyat yang menginginkan keadilan dan kesejahteraan janganlah berhenti bersuara!
Ryan Alviana
Ketua PD Hima Persis Garut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar