Selasa, 01 November 2011
KITA MAU, KITA TAHU, KITA BISA! (SUPORT IQBAL SABARUDIN)
Pada suatu kesempatan saya pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang ustadz di pesantren. “ustadz, apa yang akan terjadi apabila seandainya dalam catatan sejarah Persis tidak ada Moch Natsir atau Isa Anshori ?”. itulah saat dimana pertama kali saya melihat raut kebingungan tercermin dari wajah ustadz.
dalam retorik perjuangan seseorang yang memiliki kepribadian ‘peduli’, tindakan yang tegas dan kritis adalah cerminan dari kesungguhan atas kepeduliannya. Kritis seperti Natsir, tegas Seperti Isa Anshori. Realitas yang terjadi selalu membawa ketidakpuasan bahkan kekecewaan. Para pemimpin bangsa itu harus memasukan satu kata lagi dalam pembendaharaan kata di kamus kehidupannya; ialah kata “arif”, alangkah indahnya apabila sang Garuda dapat terbang mengitari dunia dengan mahkota kearifan yang disandangkan oleh pemimpinnya.
Kita mau
Kami sebagai pelajar merasa sangat menginginkan keadilan terjadi untuk “sekali ini saja” disini, di tempat yang katanya keadilan sosial itu adalah untuk seluruh rakyat. Sudah bukan tren-nya lagi belajar hanya di bangku kelas, kami merasa butuh pelajaran dari para pemimpin tentang apa itu kepemimpinan, kami merasa perlu pelajaran dari para aparat hukum tentang apa itu hukum(keadilan). Mohon untuk ajarkan kami, tak perlu dengan menjadi guru kami, cukup dengan perlihatkan nilai nilai dari makna ketuhanan yang maha esa itu. Kalau Tuhan sudah esa dalam hatinya mengapa masih ada ketidakadilan, mengapa masih ada ketidakjujuran.
Kita Tau
Kita tahu bahwa waktu tak pernah menunggu, kita tau bahwa sebuah era itu akan berlalu. singgasana yang sedang kalian para pemimpin duduki akan menjadi bagian dari estapeta hidup. Kami akan tetap berbuat dan bersikap seperti yang telah kami pelajari dan rasakan sebelumnya. Mohon bantu kami, semoga kemanusiaan yang adil dan beradab itu dapat terwujud; setidaknya nanti, karena mungkin sekarang belum.
Kita Bisa
Kita mengetahui bahwa pernah ada yang mengatakan satu orang di antara kami dapat mengguncangkan dunia, sedangkan sepuluh orang diantara kalian (kacung Garuda) hanya dapat mencabut gunung semeru saja. Ingat bahwa pernyataan tersebut keluar dari mulut yang sama dengan pernyataan kemerdekaan bangsa ini. Mohon bimbingannya, semoga kerakyatan yang bijak bisa benar benar khidmat terjadi, bukan hanya menjadi sebatas pilar tanpa realisasi !
KAMI KELUARGA BESAR IKATAN PELAJAR PERSATUAN ISLAM GARUT MENYATAKAN DUKUNGAN KEPADA Sdr. IQBAL SABARUDIN DAN KEPADA HIMA PERSIS UNTUK BISA MEMPERJUANGKAN KEADILAN ATAS NAMA ALLAH SWT.
Fadjar Goemelar – Ketum IPP Garut
Sampaikan langsung Kritik dan saran (083874663554), tenang saja kita tidak punya pasukan pengaman yang akan menghadang dan menganiaya ketika aspirasi di teriakkan. ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar